1 - Menginstal kubeadm

Laman ini menunjukkan cara untuk menginstal kubeadm. Untuk informasi mengenai cara membuat sebuah klaster dengan kubeadm setelah kamu melakukan proses instalasi ini, lihat laman Menggunakan kubeadm untuk Membuat Sebuah Klaster.

Sebelum kamu memulai

  • Satu mesin atau lebih yang menjalankan:
    • Ubuntu 16.04+
    • Debian 9+
    • CentOS 7
    • Red Hat Enterprise Linux (RHEL) 7
    • Fedora 25+
    • HypriotOS v1.0.1+
    • Container Linux (teruji pada versi 1800.6.0)
  • 2 GB RAM atau lebih per mesin (kurang dari nilai tersebut akan menyisakan sedikit ruang untuk aplikasi-aplikasimu)
  • 2 CPU atau lebih
  • Koneksi internet pada seluruh mesin pada klaster (kamu dapat menggunakan internet publik ataupun pribadi)
  • Hostname yang unik, alamat MAC, dan product_uuid untuk setiap Node. Lihat di sini untuk detail lebih lanjut.
  • Porta tertentu pada mesin. Lihat di sini untuk detail lebih lanjut.
  • Swap dinonaktifkan. Kamu HARUS menonaktifkan swap agar kubelet dapat berfungsi dengan baik.

Memastikan alamat MAC dan product_uuid yang unik untuk setiap Node

  • Kamu bisa mendapatkan alamat MAC dari antarmuka jaringan menggunakan perintah ip link atau ifconfig -a
  • product_uuid didapatkan dengan perintah sudo cat /sys/class/dmi/id/product_uuid

Sangat memungkinkan bagi perangkat keras untuk memiliki alamat yang unik, namun beberapa mesin virtual bisa memiliki nilai yang identik. Kubernetes menggunakan nilai-nilai tersebut untuk mengidentifikasi Node-Node secara unik pada klaster. Jika nilai-nilai tersebut tidak unik pada tiap Node, proses instalasi bisa saja gagal.

Memeriksa adaptor jaringan

Jika kamu memiliki lebih dari satu adaptor jaringan, dan komponen Kubernetes tidak dapat dijangkau melalui rute bawaan (default route), kami merekomendasikan kamu untuk menambahkan rute IP sehingga alamat-alamat klaster Kubernetes melewati adaptor yang tepat.

Membuat iptables melihat bridged traffic

Agar iptables pada Node Linux dapat melihat bridged traffic dengan benar, kamu harus memastikan net.bridge.bridge-nf-call-iptables bernilai 1 pada pengaturan sysctl, misalnya.

cat <<EOF | sudo tee /etc/sysctl.d/k8s.conf
net.bridge.bridge-nf-call-ip6tables = 1
net.bridge.bridge-nf-call-iptables = 1
EOF
sudo sysctl --system

Pastikan modul br_netfilter sudah dimuat sebelum melakukan langkah ini. Hal ini dilakukan dengan menjalankan lsmod | grep br_netfilter. Untuk memuatnya secara eksplisit gunakan sudo modprobe br_netfilter.

Untuk detail lebih lanjut, silakan lihat laman Persyaratan Plugin Jaringan.

Memeriksa porta yang dibutuhkan

Node control-plane

Protokol Arah Rentang Porta Kegunaan Digunakan oleh
TCP Inbound 6443* Kubernetes API server All
TCP Inbound 2379-2380 etcd server client API kube-apiserver, etcd
TCP Inbound 10250 Kubelet API Self, Control plane
TCP Inbound 10251 kube-scheduler Self
TCP Inbound 10252 kube-controller-manager Self

Node pekerja (worker)

Protokol Arah Rentang Porta Kegunaan Digunakan oleh
TCP Inbound 10250 Kubelet API Self, Control plane
TCP Inbound 30000-32767 NodePort Services† All

† Jangkauan porta bawaan untuk Service NodePort.

Angka porta yang ditandai dengan * dapat diganti (overrideable), sehingga kamu harus memastikan porta khusus lainnya yang kamu sediakan juga terbuka.

Meskipun porta etcd turut dituliskan pada Node control-plane, kamu juga bisa menghos klaster etcd-mu sendiri secara eksternal atau pada porta custom.

Plugin jaringan Pod yang kamu gunakan (lihat di bawah) juga mungkin membutuhkan porta tertentu untuk terbuka. Karena hal ini dapat berbeda pada setiap plugin jaringan Pod, silakan lihat dokumentasi plugin mengenai porta yang dibutuhkan.

Menginstal runtime

Untuk menjalankan Container pada Pod, Kubernetes menggunakan _runtime_ Container.

Secara bawaan, Kubernetes menggunakan Container Runtime Interface (CRI) sebagai perantara dengan runtime Container pilihanmu.

Jika kamu tidak menentukan runtime, kubeadm secara otomatis mencoba untuk mendeteksi runtime Container yang terinstal dengan memindai sekumpulan soket domain Unix yang umum digunakan. Tabel berikut menunjukkan runtime Container dan lokasi soketnya:

_Runtime_ Container dan lokasi soketnya
Runtime Lokasi domain soket Unix
Docker /var/run/docker.sock
containerd /run/containerd/containerd.sock
CRI-O /var/run/crio/crio.sock

Jika ditemukan Docker dan containerd secara bersamaan, Docker akan terpilih. Hal ini diperlukan karena Docker 18.09 dirilis dengan containerd dan keduanya dapat ditemukan meskipun kamu hanya menginstal Docker. Jika ditemukan selain dari kedua _runtime_ Container tersebut, kubeadm akan berhenti dengan kegagalan.

Komponen kubelet berintegrasi dengan Docker melalui implementasi CRI dockershim bawaannya.

Lihat runtime Container untuk informasi lebih lanjut.

Secara bawaan, kubeadm menggunakan Docker sebagai runtime Container. Komponen kubelet berintegrasi dengan Docker melalui implementasi CRI dockershim bawaannya.

Lihat runtime Container untuk informasi lebih lanjut.

Menginstal kubeadm, kubelet, dan kubectl

Kamu akan menginstal package berikut pada semua mesinmu:

  • kubeadm: alat untuk mem-bootstrap klaster.

  • kubelet: komponen yang berjalan pada seluruh mesin pada klaster dan memiliki tugas seperti menjalankan Pod dan Container.

  • kubectl: alat untuk berinteraksi dengan klastermu.

Alat kubeadm tidak akan menginstal atau mengelola kubelet ataupun kubectl untukmu, jadi kamu harus memastikan keduanya memiliki versi yang cocok dengan control plane Kubernetes yang akan kamu instal dengan kubeadm. Jika tidak, ada risiko version skew yang dapat terjadi dan dapat berujung pada perangai yang bermasalah dan tidak terduga. Namun, satu version skew minor antara kubelet dan control plane masih diperbolehkan, tetapi versi kubelet tidak boleh melebihi versi API Server. Sebagai contoh, kubelet yang berjalan pada versi 1.7.0 akan kompatibel dengan API Server versi 1.8.0, tetapi tidak sebaliknya.

Untuk informasi mengenai instalasi kubectl, lihat Menginstal dan mengatur kubectl.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai version skew, lihat:

sudo apt-get update && sudo apt-get install -y apt-transport-https curl
curl -s https://packages.cloud.google.com/apt/doc/apt-key.gpg | sudo apt-key add -
cat <<EOF | sudo tee /etc/apt/sources.list.d/kubernetes.list
deb https://apt.kubernetes.io/ kubernetes-xenial main
EOF
sudo apt-get update
sudo apt-get install -y kubelet kubeadm kubectl
sudo apt-mark hold kubelet kubeadm kubectl

cat <<EOF > /etc/yum.repos.d/kubernetes.repo
[kubernetes]
name=Kubernetes
baseurl=https://packages.cloud.google.com/yum/repos/kubernetes-el7-\$basearch
enabled=1
gpgcheck=1
repo_gpgcheck=1
gpgkey=https://packages.cloud.google.com/yum/doc/rpm-package-key.gpg
exclude=kubelet kubeadm kubectl
EOF

# Mengatur SELinux menjadi permissive mode (menonaktifkannya secara efektif)
setenforce 0
sed -i 's/^SELINUX=enforcing$/SELINUX=permissive/' /etc/selinux/config

yum install -y kubelet kubeadm kubectl --disableexcludes=kubernetes

systemctl enable --now kubelet

Catatan:

  • Mengatur SELinux menjadi permissive mode dengan menjalankan setenforce 0 dan sed ... menonaktifkannya secara efektif. Hal ini diperlukan untuk mengizinkan Container untuk mengakses filesystem hos, yang dibutuhkan untuk jaringan Pod sebagai contoh. Kamu harus melakukan ini sampai dukungan SELinux ditingkatkan pada kubelet.

  • Kamu dapat membiarkan SELinux aktif jika kamu mengetahui cara mengonfigurasinya, tetapi hal tersebut mungkin membutuhkan pengaturan yang tidak didukung oleh kubeadm.

Menginstal plugin CNI (dibutuhkan untuk kebanyakan jaringan Pod):

CNI_VERSION="v0.8.2"
ARCH="amd64"
mkdir -p /opt/cni/bin
curl -L "https://github.com/containernetworking/plugins/releases/download/${CNI_VERSION}/cni-plugins-linux-${ARCH}-${CNI_VERSION}.tgz" | tar -C /opt/cni/bin -xz

Menginstal crictl (dibutuhkan untuk kubeadm / Kubelet Container Runtime Interface (CRI))

CRICTL_VERSION="v1.22.0"
ARCH="amd64"
mkdir -p /opt/bin
curl -L "https://github.com/kubernetes-sigs/cri-tools/releases/download/${CRICTL_VERSION}/crictl-${CRICTL_VERSION}-linux-${ARCH}.tar.gz" | sudo tar -C $DOWNLOAD_DIR -xz

Menginstal kubeadm, kubelet, kubectl dan menambahkan systemd service kubelet:

RELEASE="$(curl -sSL https://dl.k8s.io/release/stable.txt)"

mkdir -p /opt/bin
ARCH="amd64"
cd /opt/bin
curl -L --remote-name-all https://storage.googleapis.com/kubernetes-release/release/${RELEASE}/bin/linux/${ARCH}/{kubeadm,kubelet,kubectl}
chmod +x {kubeadm,kubelet,kubectl}

RELEASE_VERSION="v0.2.7"
curl -sSL "https://raw.githubusercontent.com/kubernetes/release/${RELEASE_VERSION}/cmd/kubepkg/templates/latest/deb/kubelet/lib/systemd/system/kubelet.service" | sed "s:/usr/bin:/opt/bin:g" > /etc/systemd/system/kubelet.service
mkdir -p /etc/systemd/system/kubelet.service.d
curl -sSL "https://raw.githubusercontent.com/kubernetes/release/${RELEASE_VERSION}/cmd/kubepkg/templates/latest/deb/kubeadm/10-kubeadm.conf" | sed "s:/usr/bin:/opt/bin:g" > /etc/systemd/system/kubelet.service.d/10-kubeadm.conf

Mengaktifkan dan menjalankan kubelet:

systemctl enable --now kubelet

Sekarang kubelet akan melakukan restart setiap beberapa detik, sambil menunggu dalam kondisi crashloop sampai kubeadm memberikan instruksi yang harus dilakukan.

Mengonfigurasi driver cgroup yang digunakan oleh kubelet pada Node control-plane

Ketika menggunakan Docker, kubeadm akan mendeteksi secara otomatis driver cgroup untuk kubelet dan mengaturnya pada berkas /var/lib/kubelet/config.yaml pada saat runtime.

Jika kamu menggunakan CRI yang berbeda, kamu harus memodifikasi berkasnya dengan nilai cgroupDriver yang kamu gunakan, seperti berikut:

apiVersion: kubelet.config.k8s.io/v1beta1
kind: KubeletConfiguration
cgroupDriver: <value>

Harap diperhatikan, kamu hanya perlu melakukannya jika driver cgroup dari CRI pilihanmu bukanlah cgroupfs, karena nilai tersebut merupakan nilai bawaan yang digunakan oleh kubelet.

Kamu harus melakukan restart pada kubelet:

sudo systemctl daemon-reload
sudo systemctl restart kubelet

Deteksi driver cgroup secara otomatis untuk runtime Container lainnya seperti CRI-O dan containerd masih dalam proses pengembangan.

Penyelesaian masalah

Jika kamu menemui kesulitan dengan kubeadm, silakan merujuk pada dokumen penyelesaian masalah.

Selanjutnya

2 - Membuat sebuah klaster dengan control-plane tunggal menggunakan kubeadm

Perkakas kubeadm membantu kamu membuat sebuah klaster Kubernetes minimum yang layak dan sesuai dengan best practice. Bahkan, kamu dapat menggunakan kubeadm untuk membuat sebuah klaster yang lolos uji Kubernetes Conformance.
kubeadm juga mendukung fungsi siklus hidup (lifecycle) klaster lainnya, seperti bootstrap token dan pembaruan klaster (cluster upgrade).

kubeadm merupakan perkakas yang bagus jika kamu membutuhkan:

  • Sebuah cara yang sederhana untuk kamu mencoba Kubernetes, mungkin untuk pertama kalinya.
  • Sebuah cara bagi pengguna lama (existing users) untuk mengotomatiskan penyetelan sebuah klaster dan menguji aplikasi mereka.
  • Sebuah komponen dasar pada ekosistem lain dan/atau perkakas penginstal lain dengan cakupan yang lebih luas.

Kamu dapat menginstal dan menggunakan kubeadm pada berbagai macam mesin: laptop milikmu, sekelompok server di cloud, sebuah Raspberry Pi, dan lain-lain. Baik itu men-deploy pada cloud ataupun on-premise, kamu dapat mengintegrasikan kubeadm pada sistem provisioning seperti Ansible atau Terraform.

Sebelum kamu memulai

Untuk mengikuti panduan ini, kamu membutuhkan:

  • Satu mesin atau lebih, yang menjalankan sistem operasi Linux yang kompatibel dengan deb atau rpm; sebagai contoh: Ubuntu atau CentOS.
  • 2 GiB atau lebih RAM per mesin--kurang dari nilai tersebut akan menyisakan sedikit ruang untuk aplikasi-aplikasimu.
  • Sedikitnya 2 CPU pada mesin yang akan kamu gunakan sebagai Node control-plane.
  • Koneksi internet pada seluruh mesin pada klaster. Kamu dapat menggunakan internet publik ataupun pribadi.

Kamu juga harus menggunakan versi kubeadm yang dapat men-deploy versi Kubernetes yang ingin kamu gunakan pada klaster barumu.

Kebijakan dukungan versi Kubernetes dan version skew juga berlaku pada kubeadm dan Kubernetes secara umum. Periksa kebijakan tersebut untuk mempelajari tentang versi Kubernetes dan kubeadm mana saja yang didukung. Laman ini ditulis untuk Kubernetes v1.25.

Fitur kubeadm secara umum berstatus General Availability (GA). Beberapa sub-fitur sedang berada dalam pengembangan. Implementasi pembuatan klaster dapat berubah sedikit seiring dengan berevolusinya kubeadm, namun secara umum implementasinya sudah cukup stabil.

Tujuan

  • Menginstal Kubernetes klaster dengan control-plane tunggal atau klaster dengan ketersediaan tinggi
  • Menginstal jaringan Pod pada klaster sehingga Pod dapat berinteraksi satu sama lain

Instruksi

Menginstal kubeadm pada hos

Lihat "Menginstal kubeadm".

Menginisialisasi Node control-plane

Node control-plane adalah mesin dimana komponen-komponen control plane berjalan, termasuk etcd (basis data klaster) dan API Server (yang akan berkomunikasi dengan perkakas command line kubectl.

  1. (Direkomendasikan) Jika kamu berencana untuk memperbarui klaster kubeadm dengan control-plane tunggal menjadi ketersediaan tinggi kamu harus menentukan --control-plane-endpoint agar mengarah ke endpoint yang digunakan bersama untuk semua Node control-plane. Endpoint tersebut dapat berupa nama DNS atau sebuah alamat IP dari load-balancer.
  2. Pilih add-on jaringan Pod, dan pastikan apakah diperlukan argumen untuk diberikan pada kubeadm init. Tergantung penyedia pihak ketiga yang kamu pilih, kamu mungkin harus mengatur --pod-network-cidr dengan nilai yang spesifik pada penyedia tertentu. Lihat Menginstal add-on jaringan Pod.
  3. (Opsional) Sejak versi 1.14, kubeadm mencoba untuk mendeteksi runtime kontainer pada Linux dengan menggunakan daftar domain socket path yang umum diketahui. Untuk menggunakan runtime kontainer yang berbeda atau jika ada lebih dari satu yang terpasang pada Node yang digunakan, tentukan argumen --cri-socket pada kubeadm init. Lihat Menginstal runtime.
  4. (Opsional) Kecuali ditentukan sebelumnya, kubeadm akan menggunakan antarmuka jaringan yang diasosiasikan dengan default gateway untuk mengatur alamat advertise untuk API Server pada Node control-plane ini. Untuk menggunakan antarmuka jaringan yang berbeda, tentukan argumen --apiserver-advertise-address=<ip-address> pada kubeadm init. Untuk men-deploy klaster Kubernetes IPv6 menggunakan pengalamatan IPv6, kamu harus menentukan alamat IPv6, sebagai contoh --apiserver-advertise-address=fd00::101
  5. (Opsional) Jalankan kubeadm config images pull sebelum kubeadm init untuk memastikan konektivitas ke container image registry gcr.io.

Untuk menginisialisasi Node control-plane jalankan:

kubeadm init <args>

Pertimbangan mengenai apiserver-advertise-address dan ControlPlaneEndpoint

Meski --apiserver-advertise-address dapat digunakan untuk mengatur alamat advertise untuk server API pada Node control-plane ini, --control-plane-endpoint dapat digunakan untuk mengatur endpoint yang digunakan bersama untuk seluruh Node control-plane.

--control-plane-endpoint tidak hanya mengizinkan alamat IP tetapi juga nama DNS yang dapat dipetakan ke alamat IP. Silakan hubungi administrator jaringan kamu untuk mengevaluasi solusi-solusi yang mempertimbangkan pemetaan tersebut.

Berikut contoh pemetaannya:

192.168.0.102 cluster-endpoint

Di mana 192.168.0.102 merupakan alamat IP dari Node ini dan cluster-endpoint merupakan nama DNS custom yang dipetakan pada IP ini. Hal ini memungkinkan kamu untuk memberikan --control-plane-endpoint=cluster-endpoint pada kubeadm init dan memberikan nama DNS yang sama pada kubeadm join. Kemudian kamu dapat memodifikasi cluster-endpoint untuk mengarah pada alamat load-balancer dalam skenario ketersediaan tinggi (highly availabile).

Mengubah klaster control plane tunggal yang dibuat tanpa --control-plane-endpoint menjadi klaster dengan ketersediaan tinggi tidak didukung oleh kubeadm.

Informasi lebih lanjut

Untuk informasi lebih lanjut mengenai argumen-argumen kubeadm init, lihat panduan referensi kubeadm.

Untuk daftar pengaturan konfigurasi yang lengkap, lihat dokumentasi berkas konfigurasi.

Untuk menyetel komponen-komponen control plane, termasuk pemasangan IPv6 opsional pada liveness probe untuk komponen-komponen control plane dan server etcd, berikan argumen ekstra pada tiap komponen seperti yang didokumentasikan pada argumen-argumen custom.

Untuk menjalankan kubeadm init lagi, sebelumnya kamu harus membongkar klaster.

Jika kamu menggabungkan sebuah Node dengan arsitektur yang berbeda ke klastermu, pastikan DaemonSets yang di_deploy_ memiliki image kontainer yang mendukung arsitektur tersebut.

Pertama-tama kubeadm init akan menjalankan sekumpulan precheck untuk memastikan mesin siap untuk menjalankan Kubernetes. Kumpulan precheck ini menunjukkan peringatan-peringatan dan akan berhenti jika terjadi kesalahan. Kemudian kubeadm init akan mengunduh dan menginstal komponen-komponen control plane klaster. Hal ini membutuhkan waktu beberapa menit. Keluaran yang dihasilkan terlihat seperti berikut ini:

[init] Using Kubernetes version: vX.Y.Z
[preflight] Running pre-flight checks
[preflight] Pulling images required for setting up a Kubernetes cluster
[preflight] This might take a minute or two, depending on the speed of your internet connection
[preflight] You can also perform this action in beforehand using 'kubeadm config images pull'
[kubelet-start] Writing kubelet environment file with flags to file "/var/lib/kubelet/kubeadm-flags.env"
[kubelet-start] Writing kubelet configuration to file "/var/lib/kubelet/config.yaml"
[kubelet-start] Activating the kubelet service
[certs] Using certificateDir folder "/etc/kubernetes/pki"
[certs] Generating "etcd/ca" certificate and key
[certs] Generating "etcd/server" certificate and key
[certs] etcd/server serving cert is signed for DNS names [kubeadm-cp localhost] and IPs [10.138.0.4 127.0.0.1 ::1]
[certs] Generating "etcd/healthcheck-client" certificate and key
[certs] Generating "etcd/peer" certificate and key
[certs] etcd/peer serving cert is signed for DNS names [kubeadm-cp localhost] and IPs [10.138.0.4 127.0.0.1 ::1]
[certs] Generating "apiserver-etcd-client" certificate and key
[certs] Generating "ca" certificate and key
[certs] Generating "apiserver" certificate and key
[certs] apiserver serving cert is signed for DNS names [kubeadm-cp kubernetes kubernetes.default kubernetes.default.svc kubernetes.default.svc.cluster.local] and IPs [10.96.0.1 10.138.0.4]
[certs] Generating "apiserver-kubelet-client" certificate and key
[certs] Generating "front-proxy-ca" certificate and key
[certs] Generating "front-proxy-client" certificate and key
[certs] Generating "sa" key and public key
[kubeconfig] Using kubeconfig folder "/etc/kubernetes"
[kubeconfig] Writing "admin.conf" kubeconfig file
[kubeconfig] Writing "kubelet.conf" kubeconfig file
[kubeconfig] Writing "controller-manager.conf" kubeconfig file
[kubeconfig] Writing "scheduler.conf" kubeconfig file
[control-plane] Using manifest folder "/etc/kubernetes/manifests"
[control-plane] Creating static Pod manifest for "kube-apiserver"
[control-plane] Creating static Pod manifest for "kube-controller-manager"
[control-plane] Creating static Pod manifest for "kube-scheduler"
[etcd] Creating static Pod manifest for local etcd in "/etc/kubernetes/manifests"
[wait-control-plane] Waiting for the kubelet to boot up the control plane as static Pods from directory "/etc/kubernetes/manifests". This can take up to 4m0s
[apiclient] All control plane components are healthy after 31.501735 seconds
[uploadconfig] storing the configuration used in ConfigMap "kubeadm-config" in the "kube-system" Namespace
[kubelet] Creating a ConfigMap "kubelet-config-X.Y" in namespace kube-system with the configuration for the kubelets in the cluster
[patchnode] Uploading the CRI Socket information "/var/run/dockershim.sock" to the Node API object "kubeadm-cp" as an annotation
[mark-control-plane] Marking the node kubeadm-cp as control-plane by adding the label "node-role.kubernetes.io/master=''"
[mark-control-plane] Marking the node kubeadm-cp as control-plane by adding the taints [node-role.kubernetes.io/master:NoSchedule]
[bootstrap-token] Using token: <token>
[bootstrap-token] Configuring bootstrap tokens, cluster-info ConfigMap, RBAC Roles
[bootstraptoken] configured RBAC rules to allow Node Bootstrap tokens to post CSRs in order for nodes to get long term certificate credentials
[bootstraptoken] configured RBAC rules to allow the csrapprover controller automatically approve CSRs from a Node Bootstrap Token
[bootstraptoken] configured RBAC rules to allow certificate rotation for all node client certificates in the cluster
[bootstraptoken] creating the "cluster-info" ConfigMap in the "kube-public" namespace
[addons] Applied essential addon: CoreDNS
[addons] Applied essential addon: kube-proxy

Your Kubernetes control-plane has initialized successfully!

To start using your cluster, you need to run the following as a regular user:

  mkdir -p $HOME/.kube
  sudo cp -i /etc/kubernetes/admin.conf $HOME/.kube/config
  sudo chown $(id -u):$(id -g) $HOME/.kube/config

You should now deploy a Pod network to the cluster.
Run "kubectl apply -f [podnetwork].yaml" with one of the options listed at:
  /docs/concepts/cluster-administration/addons/

You can now join any number of machines by running the following on each node
as root:

  kubeadm join <control-plane-host>:<control-plane-port> --token <token> --discovery-token-ca-cert-hash sha256:<hash>

Untuk membuat kubectl bekerja bagi pengguna non-root, jalankan perintah-perintah berikut, yang juga merupakan bagian dari keluaran kubeadm init:

mkdir -p $HOME/.kube
sudo cp -i /etc/kubernetes/admin.conf $HOME/.kube/config
sudo chown $(id -u):$(id -g) $HOME/.kube/config

Secara alternatif, jika kamu adalah pengguna root, kamu dapat menjalankan:

export KUBECONFIG=/etc/kubernetes/admin.conf

Buatlah catatan dari perintah kubeadm join yang dihasilkan kubeadm init. Kamu membutuhkan perintah ini untuk menggabungkan Node-Node ke klaster.

Token digunakan untuk otentikasi bersama (mutual authentication) antara Node control-plane dan Node-Node yang akan bergabung. Token yang didapat di sini bersifat rahasia. Simpan dengan aman, karena siapapun yang memiliki token tersebut dapat menambahkan Node-Node yang dapat mengotentikasikan diri ke klaster. Kamu dapat menampilkan daftar token, membuat, dan menghapus token dengan perintah kubeadm token. Lihat panduan referensi kubeadm.

Menginstal add-on jaringan Pod

Beberapa proyek eksternal menyediakan jaringan Pod Kubernetes menggunakan CNI, beberapa di antaranya juga mendukung Network Policy.

Lihat daftar add-on jejaring dan network policy yang tersedia.

Kamu dapat menginstal add-on jaringan Pod dengan perintah berikut pada Node control-plane atau Node yang memiliki kredensial kubeconfig:

kubectl apply -f <add-on.yaml>

Kamu hanya dapat menginstal satu jaringan Pod per klaster. Di bawah ini kamu dapat menemukan instruksi instalasi untuk beberapa plugin jaringan Pod yang populer:

Calico merupakan penyedia jejaring dan network policy. Calico mendukung sekumpulan opsi jejaring yang fleksibel sehingga kamu dapat memilih opsi yang paling efisien untuk situasimu, termasuk jaringan non-overlay dan overlay, dengan atau tanpa BGP. Calico menggunakan mesin yang sama untuk melaksanakan network policy pada hos, Pod, dan (jika menggunakan Istio & Envoy) aplikasi yang berada pada lapisan service mesh. Calico bekerja pada beberapa arsitektur, meliputi amd64, arm64, dan ppc64le.

Secara bawaan, Calico menggunakan 192.168.0.0/16 sebagai CIDR jaringan Pod, namun hal ini dapat diatur pada berkas calico.yaml. Agar Calico dapat bekerja dengan benar, kamu perlu memberikan CIDR yang sama pada perintah kubeadm init menggunakan opsi --pod-network-cidr=192.168.0.0/16 atau melalui konfigurasi kubeadm.

kubectl apply -f https://docs.projectcalico.org/v3.11/manifests/calico.yaml

Agar Cilium dapat bekerja dengan benar, kamu harus memberikan --pod-network-cidr=10.217.0.0/16 pada kubeadm init.

Untuk men-deploy Cilium kamu hanya perlu menjalankan:

kubectl create -f https://raw.githubusercontent.com/cilium/cilium/v1.6/install/kubernetes/quick-install.yaml

Ketika seluruh Pod Cilium sudah bertanda READY, kamu dapat mulai menggunakan klaster.

kubectl get pods -n kube-system --selector=k8s-app=cilium

Keluarannya akan tampil seperti berikut:

NAME           READY   STATUS    RESTARTS   AGE
cilium-drxkl   1/1     Running   0          18m

Cilium dapat digunakan sebagai kube-proxy, lihat Kubernetes tanpa kube-proxy.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai penggunaan Cilium dengan Kubernetes, lihat panduan Instalasi Kubernetes untuk Cilium.

Contiv-VPP menggunakan CNF vSwitch berbasis FD.io VPP yang dapat diprogram, menawarkan layanan dan jejaring cloud-native yang memiliki banyak fungsi dan berkinerja tinggi.

Contiv-VPP mengimplementasikan Service dan Network Policy Kubernetes pada user space (on VPP).

Silakan merujuk pada panduan pemasangan berikut: Pemasangan Manual Contiv-VPP

Kube-router mengandalkan kube-controller-manager untuk mengalokasikan CIDR Pod untuk Node-Node. Maka dari itu, gunakan kubeadm init dengan opsi --pod-network-cidr.

Kube-router menyediakan jejaring Pod, network policy, dan IP Virtual Server(IPVS)/Linux Virtual Server(LVS) berbasis service proxy yang memiliki kinerja tinggi.

Informasi mengenai penggunaan kubeadm untuk mendirikan klaster Kubernetes dengan Kube-router, dapat dilihat di panduan pemasangan resminya.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai pemasangan klaster Kubernetes menggunakan Weave Net, silakan lihat Mengintegrasikan Kubernetes melalui Addon.

Weave Net bekerja pada platform amd64, arm, arm64 dan ppc64le tanpa membutuhkan tindakan ekstra. Weave Net menyalakan mode hairpin secara bawaan. Hal ini mengizinkan Pod untuk mengakses dirinya sendiri melalui alamat IP Service jika mereka tidak tahu PodIP miliknya.

kubectl apply -f "https://cloud.weave.works/k8s/net?k8s-version=$(kubectl version | base64 | tr -d '\n')"

Setelah jaringan Pod dipasangkan, kamu dapat mengonfirmasi hal tersebut dengan memastikan Pod CoreDNS berada pada kondisi Running pada keluaran kubectl get pods --all-namespaces. Dan setelah Pod CoreDNS sudah menyala dan berjalan, kamu dapat melanjutkan (pemasangan klaster) dengan menggabungkan Node-Node yang lain.

Jika jaringan belum bekerja atau CoreDNS tidak berada pada kondisi Running, periksalah/lihatlah panduan penyelesaian masalah untuk kubeadm.

Isolasi Node control plane

Secara bawaan, klaster tidak akan menjadwalkan Pod pada Node control-plane untuk alasan keamanan. Jika kamu ingin Pod dapat dijadwalkan pada Node control-plane, sebagai contoh untuk klaster Kubernetes bermesin-tunggal untuk pengembangan, jalankan:

kubectl taint nodes --all node-role.kubernetes.io/master-

Dengan keluaran seperti berikut:

node "test-01" untainted
taint "node-role.kubernetes.io/master:" not found
taint "node-role.kubernetes.io/master:" not found

Hal ini akan menghapus taint node-role.kubernetes.io/master pada Node manapun yang memilikinya, termasuk Node control-plane, sehingga scheduler akan dapat menjadwalkan Pod di manapun.

Menggabungkan Node-Node

Node adalah tempat beban kerja (Container, Pod, dan lain-lain) berjalan. Untuk menambahkan Node baru pada klaster lakukan hal berikut pada setiap mesin:

  • SSH ke mesin
  • Gunakan pengguna root (mis. sudo su -)
  • Jalankan perintah hasil keluaran kubeadm init. Sebagai contoh:
kubeadm join --token <token> <control-plane-host>:<control-plane-port> --discovery-token-ca-cert-hash sha256:<hash>

Jika kamu tidak memiliki token, kamu bisa mendapatkannya dengan menjalankan perintah berikut pada Node control-plane:

kubeadm token list

Keluarannya akan tampil seperti berikut:

TOKEN                    TTL  EXPIRES              USAGES           DESCRIPTION            EXTRA GROUPS
8ewj1p.9r9hcjoqgajrj4gi  23h  2018-06-12T02:51:28Z authentication,  The default bootstrap  system:
                                                   signing          token generated by     bootstrappers:
                                                                    'kubeadm init'.        kubeadm:
                                                                                           default-node-token

Secara bawaan, token akan kadaluarsa dalam 24 jam. Jika kamu menggabungkan Node ke klaster setelah token kadaluarsa, kamu dapat membuat token baru dengan menjalankan perintah berikut pada Node control-plane:

kubeadm token create

Keluarannya akan tampil seperti berikut:

5didvk.d09sbcov8ph2amjw

Jika kamu tidak memiliki nilai --discovery-token-ca-cert-hash, kamu bisa mendapatkannya dengan menjalankan perintah berantai berikut pada Node control-plane:

openssl x509 -pubkey -in /etc/kubernetes/pki/ca.crt | openssl rsa -pubin -outform der 2>/dev/null | \
   openssl dgst -sha256 -hex | sed 's/^.* //'

Keluaran yang diberikan kurang lebih akan ditampilkan sebagai berikut:

8cb2de97839780a412b93877f8507ad6c94f73add17d5d7058e91741c9d5ec78

Keluaran yang diberikan kurang lebih akan ditampilkan sebagai berikut:

[preflight] Running pre-flight checks

... (log output of join workflow) ...

Node join complete:
* Certificate signing request sent to control-plane and response
  received.
* Kubelet informed of new secure connection details.

Run 'kubectl get nodes' on control-plane to see this machine join.

Beberapa saat kemudian, kamu akan melihat Node tersebut pada keluaran dari kubectl get nodes ketika dijalankan pada Node control-plane.

(Opsional) Mengendalikan klaster dari mesin selain Node control-plane

Untuk membuat kubectl bekerja pada mesin lain (mis. laptop) agar dapat berbicara dengan klaster, kamu harus menyalin berkas kubeconfig administrator dari Node control-plane ke mesin seperti berikut:

scp root@<control-plane-host>:/etc/kubernetes/admin.conf .
kubectl --kubeconfig ./admin.conf get nodes

(Opsional) Memproksi API Server ke localhost

Jika kamu ingin terhubung dengan API Server dari luar klaster kamu dapat menggunakan kubectl proxy:

scp root@<control-plane-host>:/etc/kubernetes/admin.conf .
kubectl --kubeconfig ./admin.conf proxy

Kini kamu dapat mengakses API Server secara lokal melalui http://localhost:8001/api/v1

Pembongkaran

Jika kamu menggunakan server sekali pakai untuk membuat klaster, sebagai ujicoba, kamu dapat mematikannya tanpa perlu melakukan pembongkaran. Kamu dapat menggunakan kubectl config delete-cluster untuk menghapus referensi lokal ke klaster.

Namun, jika kamu ingin mengatur ulang klaster secara lebih rapih, pertama-tama kamu harus menguras (drain) Node dan memastikan Node sudah kosong, kemudian mengembalikan pengaturan pada Node kembali seperti semula.

Menghapus Node

Berinteraksi dengan Node control-plane menggunakan kredensial yang sesuai, jalankan:

kubectl drain <node name> --delete-local-data --force --ignore-daemonsets
kubectl delete node <node name>

Lalu, pada Node yang dihapus, atur ulang semua kondisi kubeadm yang telah dipasang:

kubeadm reset

Proses pengaturan ulang tidak mengatur ulang atau membersihkan kebijakan iptables atau tabel IPVS. Jika kamu ingin mengatur ulang iptables, kamu harus melakukannya secara manual:

iptables -F && iptables -t nat -F && iptables -t mangle -F && iptables -X

Jika kamu ingin mengatur ulang tabel IPVS, kamu harus menjalankan perintah berikut:

ipvsadm -C

Jika kamu ingin mengulang dari awal, cukup jalankan kubeadm init atau kubeadm join dengan argumen yang sesuai.

Membersihkan control plane

Kamu dapat menggunakan kubeadm reset pada hos control plane untuk memicu pembersihan best-effort.

Lihat dokumentasi referensi kubeadm reset untuk informasi lebih lanjut mengenai sub-perintah ini dan opsinya.

Selanjutnya

  • Pastikan klaster berjalan dengan benar menggunakan Sonobuoy
  • Lihat Memperbaharui klaster kubeadm untuk detail mengenai pembaruan klaster menggunakan kubeadm.
  • Pelajari penggunaan kubeadm lebih lanjut pada dokumentasi referensi kubeadm
  • Pelajari lebih lanjut mengenai konsep-konsep Kubernetes dan kubectl.
  • Lihat halaman Cluster Networking untuk daftar add-on jaringan Pod yang lebih banyak.
  • Lihat daftar add-on untuk mengeksplor add-on lainnya, termasuk perkakas untuk logging, monitoring, network policy, visualisasi & pengendalian klaster Kubernetes.
  • Atur bagaimana klaster mengelola log untuk peristiwa-peristiwa klaster dan dari aplikasi-aplikasi yang berjalan pada Pod. Lihat Arsitektur Logging untuk gambaran umum tentang hal-hal yang terlibat.

Umpan balik

Kebijakan version skew

kubeadm versi v1.25 dapat men-deploy klaster dengan control plane versi v1.25 atau v1.24. kubeadm v1.25 juga dapat memperbarui klaster yang dibuat dengan kubeadm v1.24.

Karena kita tidak dapat memprediksi masa depan, CLI kubeadm v1.25 mungkin atau tidak mungkin dapat men-deploy klaster v1.26.

Sumber daya ini menyediakan informasi lebih lanjut mengenai version skew yang didukung antara kubelet dan control plane, serta komponen Kubernetes lainnya:

Keterbatasan

Ketahanan klaster

Klaster yang dibuat pada panduan ini hanya memiliki Node control-plane tunggal, dengan basis data etcd tunggal yang berjalan di atasnya. Hal ini berarti jika terjadi kegagalan pada Node control-plane, klaster dapat kehilangan data dan mungkin harus dibuat kembali dari awal.

Solusi:

  • Lakukan back up etcd secara reguler. Direktori data etcd yang dikonfigurasi oleh kubeadm berada di /var/lib/etcd pada Node control-plane.

  • Gunakan banyak Node control-plane. Kamu dapat membaca Opsi untuk topologi dengan ketersediaan tinggi untuk memilih topologi klaster yang menyediakan ketersediaan lebih tinggi.

Kompatibilitas platform

Package dbm/rpm dan binary kubeadm dibuat untuk amd64, arm (32-bit), arm64, ppc64le, dan s390x mengikuti proposal multi-platform.

Image kontainer multiplatform untuk control plane dan addon juga telah didukung sejak v1.12.

Hanya beberapa penyedia jaringan yang menawarkan solusi untuk seluruh platform. Silakan merujuk pada daftar penyedia jaringan di atas atau dokumentasi dari masing-masing penyedia untuk mencari tahu apakah penyedia tersebut mendukung platform pilihanmu.

Penyelesaian masalah

Jika kamu menemui kesulitan dengan kubeadm, silakan merujuk pada dokumen penyelesaian masalah.

3 - Membangun Klaster dengan Ketersediaan Tinggi menggunakan kubeadm

Laman ini menjelaskan dua pendekatan yang berbeda untuk membuat klaster Kubernetes dengan ketersediaan tinggi menggunakan kubeadm:

  • Dengan Node control plane yang bertumpuk (stacked). Pendekatan ini membutuhkan sumber daya infrastruktur yang lebih sedikit. Anggota-anggota etcd dan Node control plane diletakkan pada tempat yang sama (co-located).
  • Dengan klaster etcd eksternal. Pendekatan ini membutuhkan lebih banyak sumber daya infrastruktur. Node control plane dan anggota etcd berada pada tempat yang berbeda.

Sebelum memulai, kamu harus memikirkan dengan matang pendekatan mana yang paling sesuai untuk kebutuhan aplikasi dan environment-mu. Topik perbandingan berikut menguraikan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing pendekatan.

Jika kamu menghadapi masalah dalam pembuatan klaster dengan ketersediaan tinggi, silakan berikan umpan balik pada pelacak isu kubeadm.

Lihat juga dokumentasi pembaruan.

Sebelum kamu memulai

Untuk kedua metode kamu membutuhkan infrastruktur seperti berikut:

  • Tiga mesin yang memenuhi kebutuhan minimum kubeadm untuk Node control plane
  • Tiga mesin yang memenuhi kebutuhan minimum kubeadm untuk Node worker
  • Konektivitas internet pada seluruh mesin di dalam klaster (baik jaringan publik maupun jaringan pribadi)
  • Hak akses sudo pada seluruh mesin
  • Akses SSH dari satu perangkat ke seluruh Node pada sistem
  • Perkakas kubeadm dan kubelet diinstal pada seluruh mesin. Perkakas kubectl bersifat opsional.

Untuk klaster etcd eksternal saja, kamu juga membutuhkan:

  • Tiga mesin tambahan untuk anggota-anggota etcd

Langkah pertama untuk kedua metode

Membuat load balancer untuk kube-apiserver

  1. Buat sebuah load balancer kube-apiserver dengan sebuah nama yang yang akan mengubah ke dalam bentuk DNS.

    • Pada environment cloud kamu harus meletakkan Node control plane di belakang load balancer yang meneruskan TCP. Load balancer ini mendistribusikan trafik ke seluruh Node control plane pada daftar tujuan. Health check untuk apiserver adalah pengujian TCP pada porta yang didengarkan oleh kube-apiserver (nilai semula :6443).

    • Tidak direkomendasikan untuk menggunakan alamat IP secara langsung pada environment cloud.

    • Load balancer harus dapat berkomunikasi dengan seluruh Node control plane pada porta yang digunakan apiserver. Load balancer tersebut juga harus mengizinkan trafik masuk pada porta yang didengarkannya.

    • Pastikan alamat load balancer sesuai dengan alamat ControlPlaneEndpoint pada kubeadm.

    • Baca panduan Opsi untuk Software Load Balancing untuk detail lebih lanjut.

  2. Tambahkan Node control plane pertama pada load balancer dan lakukan pengujian koneksi:

    nc -v LOAD_BALANCER_IP PORT
    
    • Kegalatan koneksi yang ditolak memang diantisipasi karena apiserver belum berjalan. Namun jika mendapat timeout, berarti load balancer tidak dapat berkomunikasi dengan Node control plane. Jika terjadi timeout, lakukan pengaturan ulang pada load balancer agar dapat berkomunikasi dengan Node control plane.
  3. Tambahkan Node control plane lainnya pada grup tujuan load balancer.

Node control plane dan etcd bertumpuk (stacked)

Langkah-langkah untuk Node control plane pertama

  1. Inisialisasi control plane:

    sudo kubeadm init --control-plane-endpoint "LOAD_BALANCER_DNS:LOAD_BALANCER_PORT" --upload-certs
    
    • Kamu bisa menggunakan opsi --kubernetes-version untuk mengatur versi Kubernetes yang akan digunakan. Direkomendasikan untuk menggunakan versi kubeadm, kubelet, kubectl, dan Kubernetes yang sama.

    • Opsi --control-plane-endpoint harus diatur menuju alamat atau DNS dan porta dari load balancer.

    • Opsi --upload-certs digunakan untuk mengunggah sertifikat-sertifikat yang harus dibagikan ke seluruh Node control plane pada klaster. Jika sebaliknya, kamu memilih untuk menyalin sertifikat ke seluruh Node control plane sendiri atau menggunakan perkakas automasi, silakan hapus opsi ini dan merujuk ke bagian Distribusi sertifikat manual di bawah.

    • Keluaran yang dihasilkan terlihat seperti berikut ini:

      ...
      You can now join any number of control-plane node by running the following command on each as a root:
          kubeadm join 192.168.0.200:6443 --token 9vr73a.a8uxyaju799qwdjv --discovery-token-ca-cert-hash sha256:7c2e69131a36ae2a042a339b33381c6d0d43887e2de83720eff5359e26aec866 --control-plane --certificate-key f8902e114ef118304e561c3ecd4d0b543adc226b7a07f675f56564185ffe0c07
      
      Please note that the certificate-key gives access to cluster sensitive data, keep it secret!
      As a safeguard, uploaded-certs will be deleted in two hours; If necessary, you can use kubeadm init phase upload-certs to reload certs afterward.
      
      Then you can join any number of worker nodes by running the following on each as root:
          kubeadm join 192.168.0.200:6443 --token 9vr73a.a8uxyaju799qwdjv --discovery-token-ca-cert-hash sha256:7c2e69131a36ae2a042a339b33381c6d0d43887e2de83720eff5359e26aec866
      
    • Salin keluaran ini pada sebuah berkas teks. Kamu akan membutuhkannya nanti untuk menggabungkan Node control plane dan worker ke klaster.

    • Ketika opsi --upload-certs digunakan dengan kubeadm init, sertifikat dari control plane utama akan dienkripsi dan diunggah ke Secret kubeadm-certs.

    • Untuk mengunggah ulang sertifikat dan membuat kunci dekripsi baru, gunakan perintah berikut pada Node control plane yang sudah tergabung pada klaster:

      sudo kubeadm init phase upload-certs --upload-certs
      
    • Kamu juga dapat menentukan --certificate-key custom pada saat init yang nanti dapat digunakan pada saat join. Untuk membuat kunci tersebut kamu dapat menggunakan perintah berikut:

      kubeadm alpha certs certificate-key
      
  2. Pasang plugin CNI pilihanmu: Ikuti petunjuk berikut untuk menginstal penyedia CNI. Pastikan konfigurasinya sesuai dengan CIDR Pod yang ditentukan pada berkas konfigurasi kubeadm jika diterapkan.

    Pada contoh berikut kami menggunakan Weave Net:

    kubectl apply -f "https://cloud.weave.works/k8s/net?k8s-version=$(kubectl version | base64 | tr -d '\n')"
    
  3. Tulis perintah berikut dan saksikan Pod komponen-komponen control plane mulai dinyalakan:

    kubectl get pod -n kube-system -w
    

Langkah-langkah selanjutnya untuk Node control plane

Untuk setiap Node control plane kamu harus:

  1. Mengeksekusi perintah untuk bergabung yang sebelumnya diberikan pada keluaran kubeadm init pada Node pertama. Perintah tersebut terlihat seperti ini:

    sudo kubeadm join 192.168.0.200:6443 --token 9vr73a.a8uxyaju799qwdjv --discovery-token-ca-cert-hash sha256:7c2e69131a36ae2a042a339b33381c6d0d43887e2de83720eff5359e26aec866 --control-plane --certificate-key f8902e114ef118304e561c3ecd4d0b543adc226b7a07f675f56564185ffe0c07
    
    • Opsi --control-plane menunjukkan kubeadm join untuk membuat control plane baru.
    • Opsi --certificate-key ... akan membuat sertifikat control plane diunduh dari Secret kubeadm-certs pada klaster dan didekripsi menggunakan kunci yang diberikan.

Node etcd eksternal

Membangun sebuah klaster dengan Node etcd eksternal memiliki prosedur yang mirip dengan etcd bertumpuk dengan pengecualian yaitu kamu harus setup etcd terlebih dulu, dan kamu harus memberikan informasi etcd pada berkas konfigurasi kubeadm.

Memasang klaster etcd

  1. Ikuti petunjuk berikut untuk membangun klaster etcd.

  2. Lakukan pengaturan SSH seperti yang dijelaskan di sini.

  3. Salin berkas-berkas berikut dari Node etcd manapun pada klaster ke Node control plane pertama:

    export CONTROL_PLANE="ubuntu@10.0.0.7"
    scp /etc/kubernetes/pki/etcd/ca.crt "${CONTROL_PLANE}":
    scp /etc/kubernetes/pki/apiserver-etcd-client.crt "${CONTROL_PLANE}":
    scp /etc/kubernetes/pki/apiserver-etcd-client.key "${CONTROL_PLANE}":
    
    • Ganti nilai CONTROL_PLANE dengan user@host dari mesin control plane pertama.

Mengatur Node control plane pertama

  1. Buat sebuah berkas bernama kubeadm-config.yaml dengan konten sebagai berikut:

    apiVersion: kubeadm.k8s.io/v1beta2
    kind: ClusterConfiguration
    kubernetesVersion: stable
    controlPlaneEndpoint: "LOAD_BALANCER_DNS:LOAD_BALANCER_PORT"
    etcd:
        external:
            endpoints:
            - https://ETCD_0_IP:2379
            - https://ETCD_1_IP:2379
            - https://ETCD_2_IP:2379
            caFile: /etc/kubernetes/pki/etcd/ca.crt
            certFile: /etc/kubernetes/pki/apiserver-etcd-client.crt
            keyFile: /etc/kubernetes/pki/apiserver-etcd-client.key
    
  • Ganti variabel-variabel berikut pada templat konfigurasi dengan nilai yang sesuai untuk klastermu:
- `LOAD_BALANCER_DNS`
- `LOAD_BALANCER_PORT`
- `ETCD_0_IP`
- `ETCD_1_IP`
- `ETCD_2_IP`

Langkah-langkah berikut sama dengan pengaturan pada etcd bertumpuk:

  1. Jalankan sudo kubeadm init --config kubeadm-config.yaml --upload-certs pada Node ini.

  2. Tulis perintah untuk bergabung yang didapat dari keluaran ke dalam sebuah berkas teks untuk digunakan nanti.

  3. Pasang plugin CNI pilihanmu. Contoh berikut ini untuk Weave Net:

    kubectl apply -f "https://cloud.weave.works/k8s/net?k8s-version=$(kubectl version | base64 | tr -d '\n')"
    

Langkah selanjutnya untuk Node control plane lainnya

Langkah-langkah selanjutnya sama untuk pengaturan etcd bertumpuk:

  • Pastikan Node control plane pertama sudah diinisialisasi dengan sempurna.
  • Gabungkan setiap Node control plane dengan perintah untuk bergabung yang kamu simpan dalam berkas teks. Direkomendasikan untuk menggabungkan Node control plane satu persatu.
  • Jangan lupakan bahwa kunci dekripsi dari --certificate-key akan kadaluarsa setelah dua jam, pada pengaturan semula.

Tugas-tugas umum setelah menyiapkan control plane

Menginstal worker

Node worker bisa digabungkan ke klaster menggunakan perintah yang kamu simpan sebelumnya dari keluaran perintah kubeadm init:

sudo kubeadm join 192.168.0.200:6443 --token 9vr73a.a8uxyaju799qwdjv --discovery-token-ca-cert-hash sha256:7c2e69131a36ae2a042a339b33381c6d0d43887e2de83720eff5359e26aec866

Distribusi sertifikat manual

Jika kamu memilih untuk tidak menggunakan kubeadm init dengan opsi --upload-certs berarti kamu harus menyalin sertifikat dari Node control plane utama secara manual ke Node control plane yang akan bergabung.

Ada beberapa cara untuk melakukan hal ini. Pada contoh berikut ini kami menggunakan ssh dan scp:

SSH dibutuhkan jika kamu ingin mengendalikan seluruh Node dari satu mesin.

  1. Nyalakan ssh-agent pada perangkat utamamu yang memiliki akses ke seluruh Node pada sistem:

    eval $(ssh-agent)
    
  2. Tambahkan identitas SSH milikmu ke dalam sesi:

    ssh-add ~/.ssh/path_to_private_key
    
  3. Lakukan SSH secara bergantian ke setiap Node untuk memastikan koneksi bekerja dengan baik.

    • Ketika kamu melakukan SSH ke Node, pastikan untuk menambahkan opsi -A:

      ssh -A 10.0.0.7
      
    • Jika kamu menggunakan sudo pada Node, pastikan kamu menyimpan environment yang ada sehingga penerusan SSH dapat bekerja dengan baik:

      sudo -E -s
      
  4. Setelah mengatur SSH pada seluruh Node kamu harus menjalankan skrip berikut pada Node control plane pertama setelah menjalankan kubeadm init. Skrip ini akan menyalin sertifikat dari Node control plane pertama ke Node control plane lainnya:

    Pada contoh berikut, ganti CONTROL_PLANE_IPS dengan alamat IP dari Node control plane lainnya.

    USER=ubuntu # dapat disesuaikan
    CONTROL_PLANE_IPS="10.0.0.7 10.0.0.8"
    for host in ${CONTROL_PLANE_IPS}; do
        scp /etc/kubernetes/pki/ca.crt "${USER}"@$host:
        scp /etc/kubernetes/pki/ca.key "${USER}"@$host:
        scp /etc/kubernetes/pki/sa.key "${USER}"@$host:
        scp /etc/kubernetes/pki/sa.pub "${USER}"@$host:
        scp /etc/kubernetes/pki/front-proxy-ca.crt "${USER}"@$host:
        scp /etc/kubernetes/pki/front-proxy-ca.key "${USER}"@$host:
        scp /etc/kubernetes/pki/etcd/ca.crt "${USER}"@$host:etcd-ca.crt
        # Kutip baris berikut jika kamu menggunakan etcd eksternal
        scp /etc/kubernetes/pki/etcd/ca.key "${USER}"@$host:etcd-ca.key
    done
    
  5. Lalu, pada setiap Node control plane yang bergabung kamu harus menjalankan skrip berikut sebelum menjalankan kubeadm join. Skrip ini akan memindahkan sertifikat yang telah disalin sebelumnya dari direktori home ke /etc/kubernetes/pki:

    USER=ubuntu # dapat disesuaikan
    mkdir -p /etc/kubernetes/pki/etcd
    mv /home/${USER}/ca.crt /etc/kubernetes/pki/
    mv /home/${USER}/ca.key /etc/kubernetes/pki/
    mv /home/${USER}/sa.pub /etc/kubernetes/pki/
    mv /home/${USER}/sa.key /etc/kubernetes/pki/
    mv /home/${USER}/front-proxy-ca.crt /etc/kubernetes/pki/
    mv /home/${USER}/front-proxy-ca.key /etc/kubernetes/pki/
    mv /home/${USER}/etcd-ca.crt /etc/kubernetes/pki/etcd/ca.crt
    # Kutip baris berikut jika kamu menggunakan etcd eksternal
    mv /home/${USER}/etcd-ca.key /etc/kubernetes/pki/etcd/ca.key